Foto Ikan Purba (Coelacanth) yang ditemukan

ikanpurba2.jpgIkan yang ditemukan di perairan Sulawesi Tengah pada kedalaman 157 meter merupakan Coelacanth kelima yang pernah terlihat di perairan Indonesia. Coelacanth di Sulawesi pertama kali dilihat oleh om Mark V. Erdmann dari UC (University of California)Berkeley, AS dan istrinya Arnaz Mehta pada 1997 dalam keadaan mati dan dijual pada sebuah pasar tradisional di Manado, Sulawesi Utara..Para peneliti yang menemukannya ikan ini mengusulkan nama Latimeria manadoensis supaya dapat membedakannya, Coelacanth kemungkinan sebagai cikal bakal makhluk berkaki empat yang hidup di darat. Coelacanth memiliki hubungan evolusi yang erat dengan ikan pertama yang hidup di pantai sebelum hidup di darat sekitar 360 juta tahun lalu.
nah, ini gambar ikan purba yang ditemukan

Ikan Purba

Nelayan yang menemukan ikan tersebut. ketika ikan itu ditemukan dan dibawa ke permukaan secara mendadak ikan tersebut mati. kemungkinan ikan tsb tidak tahan pada cuaca yang ada pada saat ini.. ini Foto asli loh. bukan buatan ato paslu. thanku

48 comments on “Foto Ikan Purba (Coelacanth) yang ditemukan

  1. hwouwww..
    Saya berpikir, selama ini (sebelum ditemukan), ikan ini hidupnya bagaimana ya?
    Bagaimana dia bisa adaptasi di jaman yg sgt modern yg pasti sangat berbeda sama jaman purba?
    Bagaimana caranya kok hanya segelintir ekor yg tersisa?
    ckck…
    Sebenarnya, saya adalah lulusan Biologi yg belajar tentang Makhluk Hidup, tapi saya tetap heran sama beberapa fenomena di alam ini.
    Subhanallah

  2. halah..kalo idup segede ntuh ikan na mana isa tuh nelayan megang baek2 kalo sebelum kedarat tuh ikan masih idup…..kuat ikan na kale dari nelayan na….

  3. 10 tahun yang lalu, jarang sekali ada ikan-2 purba ditemukan walau dicari oleh para ilmuwan dengan menggunakan kapal laut atau selam dengan peralatan yang super canggih sekalipun. Tapi ini dengan mudahnya nelayan tradisional yang menggunakan perahu sederhana menemukan ikan-2 aneh atau purba.

    Ada apa ya ?
    Sebaiknya kita merenung sejenak, kenapa ikan-2 purba itu sepertinya kok mudah tertangkap nelayan di permukaan air laut.

    Menurut pengetahuan ikan purba biasanya hidup di laut dalam bahkan terdalam. Jadi kalau ikan-2 tersebut mudah tertangkap oleh para nelayan yang rata-rata memiliki alat pancing atau jaring penangkap ikan tidak terlalu dalam itu karena ikan-2 tersebut telah bergerak mendekati permukaan air laut. Mengapa demikian ? Apakah ini suatu kebetulan atau pertanda sesuatu ?

    jadi disamping kita harus bersyukur diberi kesempatan menyaksikan salah satu ciptaan Allah SWT juga harus berfikir jauh ke depan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan kebelakang untuk mendalami makna fenomena alam yang terjadi. Jangan-2 hal itu adalah pertanda sesuatu yang harus cepat-2 kita sadari dan perbaiki. Terima kasih.

  4. wah… dari dulu kepengen lihat fosil hidup coelacanth fish, ternyata ada juga di internet…. cia yo… keren… selama ini cuma gue kagumin di komik dragon ball episode dimana Songoku mencuri ikan yajirobe… 🙂

  5. IKAN PURBA —–^_^—– coelacanth
    menambah ilmu pengetahuan..,

    bukti kebesaran ALLAH.

    teori DARWIN,,,konspirasi, teori semata ,TERBANTAHKAN sudah lama (TIDAK DIEXPOS)….
    (Salah satunya AZAS KETIDAKSERAGAMAN)

    sumber:Literatur Harun Yahya

    Kasihan generasi Muda yang didoktrin..dengan..teori tersebut,,

    Naudzu bilah..,

  6. Sekarang udah bulan Oktober 2009 ? Astagaaa … lama kali ya saya gak nimrung lagi. Oke, oke, buat temen-2 yang nanggepin komentar saya, saya terima dengan lapang dada seluas lapangan sepak bola. Kalo diangap belum basi. Saya tambahkan komentar saya sbb :

    Suatu hari saya pernah membuka tafsir kitab suci Al-Quran, sayangnya saya lupa ayat berapa. Intinya bahwa pada waktunya nanti Yang Maha Kuasa akan menunjukkan apa-apa yang belum diketahui pernah manusia alias terkubur selama ribuan tahun. Pertanyaannya, apa maksud dari pada waktunya nanti ? Waktu apa ? Inilah makna pertanyaan yang mesti kita renungkan. Menurut saya kehadiran ikan Colecant ke permukaan air laut, hiu purba dan serentetan temuan bangunan-2 raksasa di laut Bimini, laut Jepang, piramida di dasar laut Atlantik, penampakan-2 piring terbang, temuan-2 beragam penyakit aneh, hayalan manusia mengatur cuaca, perlombaan senjata nuklir, keinginan manusia mengkloning diri, mesjid yang dibangun mewah dimana-2 tapi isinya kosong, gempa alam yang makin sering, pikiran manusia yang semakin materialistis dan lain-lain yang tadinya gak pernah ada menjadi ada merupakan segala yang patut untuk dipikirkan dan direnungkan oleh mereka yang berakal dan bertakwa. Bahwa segala sesuatu itu tidak mungkin terjadi dengan sedirinya, musti ada yang menciptakan dan ada yang mengatur, ialah Allah SWT. Permasalahannya, apakah kita bisa mensyukuri segala kenikmatan yang diberikannya sebagai pertanda mengagumi kebesaran dan keangungan ciptaan-Nya. Kalau banyak dari kita yang tidak dapat menyukurinya, maka mungkin kedepannya akan semakin banyak lagi keanehan-2 yang akan ditunjukkan pada kita sebagai pertanda semakin dekat dengan akhir jaman. Walahu alam. Hanya Allah SWT yang Maha Mengatahuinya.

  7. Sebenarnya saya sudah lama mendengar kalo di lautan sulawesi hidup species ikan purba, tapi baru kali ini saya bisa melihatnya walaupun dalam foto. tapi tetap saya bersyukur karena bisa melihat mahluk tsb.
    manusia boleh berpikir tapi ingat hanya Allah yang bisa menentukan semuanya…

  8. Sebenarnya saya sudah lama mendengar kalo di lautan sulawesi hidup species ikan purba, tapi baru kali ini saya bisa melihatnya walaupun dalam foto. tapi tetap saya bersyukur karena bisa melihat mahluk tsb.
    manusia boleh berpikir tapi ingat jangan mendahului Allah…SUBHANALLAAH….

  9. Setahu saya jenis ikan ini pertama kali ditemukan pada thn 1938 di perairan P. Komoro. Dan saya pertama kali melihatnya melalui komik Deni Manusia Ikan yang terdapat di dalam majalah Bobo. Subhanallah, akhirnya ikan ini bisa ditemukan juga di perairan Indonesia. Yang lebih menariknya lagi,ikan Coelacanth ini sudah dari dahulu menjadi tangkapan nelayan di sekitar Manado. Untungnya ikan jenis ini tidak memiliki nilai ekonomis tinggi karena dagingnya terlalu berlemak dan rasanya tidak enak,menurut yang pernah memakannya. Sehingga kemungkinan besar masih banyak lagi ikan jenis ini yang hidup di perairan Indonesia bagian timur.

Silahkan Berkomentar dengan Sopan